Jumat, 14 Agustus 2009

Topik: HIV/AIDS

Harian Kompas, 28 November 2007

Denpasar, Jumat
Penderita HIV/AIDS secara komulatif di Bali hingga akhir Oktober 2003 tercatat 370 kasus. "Penderita tersebut terdiri atas AIDS 49 kasus dan HIV 321 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bali, dr I Made Molin Yudiasa, MARS di Sanur, Jumat (28/11).

Ketika tampil sebagai pembicara pada Seminar Hari AIDS Sedunia, ia mengatakan, dengan demikian dalam kurun waktu sepuluh bulan tahun 2003 terjadi penambahan 119 kasus. Penderita HIV/AIDS di Bali akhir tahun 2002 tercatat 251 kasus. Penderita kehilangan kekebalan daya tahan tubuh itu sebagian besar menimpa penduduk berusia 20-29 tahun.

Molin yang juga Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Bali menambahkan, penderita itu terbanyak terdapat di Kota Denpasar yakni 162 kasus, menyusul Badung 144 kasus dan 64 kasus lainnya tersebar pada tujuh kabupaten lainnya.

Munculnya kasus-kasus baru yang cukup mengkhawatirkan dan mencemaskan, mengingat sebagian besar menyerang usia produktif 20-29 tahun perlu mendapat perhatian dan penanganan dari semua pihak. Posisi Bali kini berada pada urutan keenam tingkat nasional dengan 49 kasus AIDS. Sedangkan posisi teratas diduduki Irian Jaya dengan 388 kasus dan menyusul DKI Jakarta 339 kasus.

Sedangkan Jawa Timur berada di urutan ketiga dengan 190 kasus, menyusul Jawa Barat pada posisi empat dengan 59 kasus dan posisi kelima Riau dengan 51 kasus. Meskipun dari segi jumlah Bali masih lebih sedikit dibanding lima propinsi lainnya, sebagai daerah tujuan wisata, kondisi itu cukup memprihatinkan dan perlu mendapat penanganan serius serta terpadu melibatkan instansi terkait.

Sementara Ketua Forum Lembaga Peduli AIDS "Citra Usada Indonesia, Bali", dr Tuti Parwati Merati, sekaligus Ketua Kelompok Kerja Penanggulangan AIDS RSUP Denpasar menjelaskan, secara komulatif penderita HIV/AIDS di Bali berawal dari tahun 1987, ketika kasus AIDS pertama ditemukan di Indonesia yang menimpa wisatawan Belanda.

Jumlah penderita HIV/AIDS di Bali sebagian besar adalah pendatang dari berbagai daerah di Indonesia yang menetap di Bali, termasuk warga negara asing. "Dari data yang terhimpun terungkap 21 penderita HIV/AIDS adalah warga negara asing," ujar Parwati.

Ia menjelaskan, setiap orang punya peluang terkena HIV/AIDS, kondisi yang sangat berbahaya itu menuntut semua pihak untuk lebih mengenali dan memahami persoalan menyangkut HIV/AIDS, agar tidak tertular virus yang sangat membahayakan itu.

Penderita HIV/AIDS semakin meningkat, baik pada kelompok risiko pengguna jarum suntik narkoba secara bersama, maupun kelompok risiko hubungan seksual yang tidak aman.

Fenomena tersebut, merupakan tantangan berat dari semua pihak yang memerlukan kerja sama yang baik dan berkelanjutan sesuai bidang tugas dan kemampuan masing-masing. "Untuk pengamanan dan menghindari hal yang tidak diinginkan itu, seluruh lapisan masyarakat perlu berperilaku yang positif dalam setiap tindakan," kata Tuti Parwati. (Ant/ima)

Sumber:http://www.kompas.co.id/utama/news/0311/28/115145.htm

Minggu, 15 Februari 2009

Satu
oleh: Superglad

Sebelum engkau mengerti
Apa arti dari semua ini
Sepantasnya kau pahami
Makna indah hidup ini
Waktu yang kau jalani
Rasa cinta yang tlah berhenti
Sudah sepantasnya kau lakukan bila Itu semua tlah terjadi
Satukanlah cita kita
Walau hati ini lelah Beranikan untuk jalani hidup
Dari semua perbuatan kita
Dan bila tlah kau pahami
Teruslah untuk jalani Sudah sepantasnya kau lakukan bila
Itu semua tlah terjadi
Tak perlu untuk bersedih
Tak perlu untuk menangis
Sudah sepantasnya kau lakukan bila
Itu semua tlah terjadi
Setiap 6 detik ada 1 orang terinfeksi HIV
Lebih dari setengahnya adalah anak muda
Blog ini kami dedikasikan untuk anggota KSPAN Dosman untuk menyalurkan karya tulisnya!!!!
Cayo KSPAN DOSMAN